Aku dan Dia
Pembukaan
Kisah ini adalah kisah salah seorang temanku yang pernah satu sekolah denganku. Dia mempercayakanku untuk menulis kisahnya tetapi dengan syarat tidak boleh menulis namanya maupun nama pacarnya. Untuk lebih menghanyutkan para pembaca temanku aku ganti dengan panggilan AKU dan pacarnya aku ganti dengan panggilan DIA. Untuk mengefektifkan waktu mari kita baca saja ceritanya.
AKU mulai mengenalnya lebih dekat dengannya pada saat salah satu organisasi di sekolah ku mengadakan suatu acara pada bulan ramadhan. Saat itu DIA sedang duduk dengan manisnya sambil dihadapannya terdapat sejumlah barang. AKU pun mendekatinya dan mulai berkenalan lebih lanjut. Setelah itu karena DIA sibuk maka AKU berinisiatif untuk meminta nomer handphonenya. Lalu Aku pun meninggalkannya dan duduk bersama teman-temanku di kelas.
Malam semakin larut, AKU pun beranjak menuju ke peristirahatan ku bersama teman – teman. Tak lupa AKU pun melihat tempat dimana DIA sedang bekerja. Lampu di ruangannya masih menyala, tanda bahwa DIA belum selesai bekerja maka AKU pun mengirim sms kepadanya. Setelah sekian lama ditunggu, maka sms balesan dari DIA pun datang. Akhirnya kami pun saling mengirim sms sampai pukul setengah 1 dini hari. Mengingat bahwa besok masih ada acara lagi maka kami pun menyudahi sms tersebut dengan mengirimkan tulisan “oyasuminasai”
Hari yang berbeda
Hubungan kami semakin dekat. Akhirnya pada suatu malam AKU berinisiatif untuk menembaknya (mengatakan perasaanku). Maka DIA pun membalas bahwa semua itu harus dipikirkan terlebih dahulu dan memerlukan waktu untuk memikirkannya.
Pada hari ke-3 tepatnya pada tanggal 19 Januari 2011 pukul 22.00 WIB (kurang lebihnya) sepulang les, AKU menanyakan kembali tentang jawaban itu, dan DIA mengatakan IYA. Alhamdulillah senangnya hatiku pada saat itu. aku pun pulang dalam perasaan yang campur aduk antara gembira, senang dan bahagia.
Selesai
AKU pun bertemu kembali setelah 3 hari kami resmi berpacarn. Hari – hari yang kami lalui sangatlah menyenangkan. DIA meminta AKU untuk pulang les agak terlambat karena DIA akan berbicara sesuatu dengan ku. AKU pun menyanggupinya. DIA bilang bahwa DIA tidak dapat meneruskan hubungan kita lagi karena sesuatu alasan di organisasinya maka AKU pun dengan setengah ikhlas melepasnya. Namun beberapa hari setelahnya DIA berbicara kepada ku bahwa kelas 2 kita tidak bisa pacaran karena suatu alasan dan pada kelas 3 DIA akan focus kepada ujian dan tes masuk perguruan tinggi. Maka AKU pun bilang kepada DIA bahwa AKU pun akan menunggunya. Salah seorang sahabatnya pun mengatakan padaku bahwa jika kamu percaya pada DIA tunggulah DIA dan pada suatu saat nanti DIA akan menjawabnya. teman yang lainnya pun berkata pada ku "Ga pacaran itu asyik kok". AKU pun tersenyum bahagia saat itu
Penutup
Jika dihitung dari tanggal kita jadian, AKU telah menunggu 9 bulan kurang 10 hari. Suatu waktu yang panjang. Tetapi AKU dapat melihatmu tertawa bahagia bersama sahabat dan kawan kawanmu bahagia AKU pun sudah senang. Jangan lah engkau menangis
Note dari penulis
Maaf untuk temanku karena aku menulisnya dengan ditambah kata sana sini untuk menambah kosa kata yang telah kamu berikan pada ku. Semoga kamu dapat setia menunggu kekasihmu dan bisa bersamanya (menikah). Jika teman pacarku (Dia) membaca ini kabarilah bahwa temanku selalu menunggumu dengan setia. Terimakasih
0 komentar:
Posting Komentar